Batun Bedil dan Kaliadrem, Dua dari Puluhan Jajanan Tradisional Bali
KULINER Bali itu khas. Jika
dalam masakan, misalnya, kekhasan Bali itu
tampak pada ramuan basa genep-nya,
rasa yang pedas, sebagian mungkin memakai daging serta darah mentah, sampai ada
unsur daging babinya. Lantas, bagaimana dengan penganan atau kue-kuenya? Ada puluhan jenis model dan nama jaja atau jajan ala Bali . Dari
puluhan itu, ada yang namanya jaja
batun bedil dan kaliadrem. Seperti apa model dan cara membuat dua makanan khas Bali ini?
-----------
Mendengar nama batun bedil,
mungkin agak sedikit aneh terutama bagi mereka yang berasal dari luar Bali . Kata batun bedil
yang notabene juga berarti ‘batu’-nya senapan alias peluru, mungkin membuat banyak
orang sama sekali tidak membayangkan bahwa yang dimaksud di sini adalah salah
satu jenis makanan khas Bali.
Jaja batun
bedil adalah jajan pasar khas Bali yang cukup
menggiurkan. Bentuknya berupa bulatan-bulatan pipih. Rasanya kenyal gurih
diselimuti adonan encer dari gula merah. Taburan kelapa parut yang gurih dan
wangi membuat rasanya makin enak.
Di hampir semua pasar
tradisional Bali mudah ditemui aneka jaja atau kue tradisional. Meskipun
berbahan dasar hampir sama dengan kue-kue Jawa, jajanan Bali
punya keunikan tersendiri. Seperti kue yang disebut batun bedil ini. Meskipun
kini mulai agak jarang ditemui, jajanan ini masih bisa ditemukan terutama jika
kita berkunjung ke pasar-pasar tradisional di Bali.
Tidak Sulit
Bentuk kue ini mirip dengan
bubur candil Jawa, hanya saja
bentuknya bulat pipih. Kuahnya berupa adonan tepung gula merah dan tepung beras
yang kental legit. Disajikan dengan kelapa parut sehingga rasanya gurih wangi. Membuatnya
juga tidak sulit karena mirip dengan bubur candil.
Untuk isian yang berupa bulatan adonan dibuat dari campuran tepung ketan,
tepung beras dan tepung kanji yang diaduk dengan air. Setelah kalis barulah
dibentuk menjadi bulatan pipih, agak cekung tengahnya dan direbus.
Sausnya atau mungkin lebih
tepat dikatakan sebagai bubur berupa larutan gula merah yang dicampur dengan
tepung beras sehingga kental. Untuk memperkuat rasa dan aroma dari saus ini,
bisa juga ditambahkan pandan atau potongan buah nangka. Selain memperkaya rasa,
aromanya pun bertambah wangi dan semakin menggoda kita untuk mencicipi. Bulatan
adonan kemudian dimasak bersama saus ini. Untuk penyajiannya batun bedil ini
ditaburi dengan kelapa parut. Rasa kenyal legit plus manis dan gurih merupakan
ciri khas jajanan ini.
Nama batun bedil alias batu
bedil atau peluru karena bentuknya mirip dengan peluru. Ada juga yang membentuk menjadi bulat panjang
dengan ujung runcing. Meskipun dari segi nama cukup unik dan terkesan
menyeramkan, peluru yang satu ini dijamin tidak mematikan tetapi rasanya yang
kenyal-kenyal legit dan gurih malah akan bikin ketagihan. Kalau mampir berlibur
ke pulau Bali jangan lupa mencicipi jajanan
yang enak ini.
Mirip Donat
Satu lagi jajanan Bali yang cukup dikenal adalah jaja kaliadrem. Jajanan yang terbuat dari tepung beras ini sangat
cocok dijadikan teman minum kopi atau teh saat bersantai, terutama di waktu
sore hari. Bentuk jaja kaliadrem ini
umumnya berbentuk segitiga agak pipih dengan lubang bulat di tengahnya,
mirip-mirip dengan donat. Rasanya dominan manis-gurih dengan tekstur yang agak
liat. Apalagi di beberapa tempat kadang ditemui juga jaja kaliadrem yang berbentuk bulat. karena bentuk tersebut,
kaliadrem juga sering disebut sebagai donat tradisional Bali .
Di Bali, kaliadrem merupakan
jajan tradisional sepanjang masa. Maksudnya, kaliadrem bisa ditemui setiap
waktu. Selain biasa dinikmati sehari-hari, kue ini biasanya banyak diserbu
sebagai salah satu pelengkap sajian di upacara hari raya Galungan. Tak heran
kalau kaliadrem banyak dijual di pasar-pasar tradisional dengan harga yang
sangat-sangat terjangkau.
Kaliadrem terbuat dari
bahan-bahan sederhana seperti tepung beras, gula merah, kelapa, garam, dan air.
Proses pembuatan kue ini terbilang masih sangat tradisional karena langsung
dibuat dari beras yang langsung ditumbuk menjadi tepung. Cara ini diyakini akan
membuat rasa dan tekstur khas dari kaliadrem akan tetap terjaga. Setelah
dicampur dengan bahan-bahan lain seperti gula merah, kelapa parut, air, dan
garam, barulah adonan diuleni hingga bertekstur halus dan lembut.
Ditaburi Wijen
Setelah proses tersebut,
adonan tidak bisa langsung dibentuk melainkan harus didiamkan cukup lama yakni
selama 5-8 jam. Setelah kembali diuleni, barulah adonan bisa dibentuk-bentuk
menjadi bulat seperti donat atau berbentuk segitiga. Agar bentuk segitiga yang
dihasilkan cantik, diperlukan bantuan kojong
yaitu cetakan yang terbuat dari daun pisang.
Proses akhir permukaan adonan
barulah ditaburi dengan wijen dan kemudian digoreng hingga berwarna kecoklatan.
Kaliadrem biasa dijajakan dengan dibungkus plastik agar terbebas dari debu,
tetapi di pasar-pasar tradisional ada pula yang dijajakan begitu saja atau
dengan bungkus daun pisang. Meskipun proses pembuatannya memerlukan waktu yang
cukup lama, satu buah kue kaliadrem dihargai Rp 500 - Rp 1.000 saja. Rasanya yang
sedikit liat dengan gurih-gurih manis merupakan teman pas untuk dinikmati
bersama keluarga di rumah.
Dilihat dari penjualannya di pasar-pasar tradisional di Bali, kaliadrem
masih cukup laris diburu. Tidak hanya karena harganya yang murah tetapi memang
karena citarasanya yang khas dan cocok dengan selera masyarakat. Semoga saja di
masa mendatang kaliadrem serta beragam jenis jajan tradisional Bali lainnya seperti begina, jaja uli, bendu,
lukis, pisang rai dan
lain sebagainya masih dapat dtemui dan dinikmati oleh generasi yang akan
datang.
Comments
Post a Comment