Pantai Gunung Payung , Secuil Pantai Sunyi di Bali Selatan

           MENYUSURI kawasan-kawasan pesisir Pulau Bali di kala luang tak pelak menawarkan pengalaman yang sangat mengasyikkan, terutama berkat pemandangan nan elok yang akan ditemui sepanjang perjalanan. Dan tak jarang, kita akan memperoleh ‘bonus’ menyenangkan apabila menemukan spot-spot baru yang selama ini belum pernah kita sentuh, pantai-pantai tersembunyi yang masih ‘perawan’ alias tak banyak dikunjungi orang.
------
           
Menikmati pantai yang minim pengunjung tentu punya kesan yang jauh berbeda dibandingkan berwisata ke kawasan pantai yang sudah kadung kondang dan disesaki pengunjung. Pantai yang relatif sepi memberi kesan lebih privat, seakan segala pemandangan yang ditampilkan adalah milik sendiri.

Jangankan jika bicara kawasan yang letaknya relatif jauh dari Kota Denpasar, di kawasan Bali Selatan yang selama ini dianggap sudah begitu tereksploitasi dan begitu riuh dengan geliat pariwisata, kita masih bisa menemukan lokasi-lokasi menarik yang tak hanya menawarkan keindahan alam, tapi juga suasana tenang dan damai.
 
Seperti kawasan Gunung Payung, suatu kawasan perbukitan yang berada di daerah pesisir pantai selatan Pulau Bali. Kawasan ini merupakan wilayah yang memiliki potensi sebagai obyek wisata di mana areal di sekitarnya berupa perbukitan yang menghadap langsung dengan Samudera Indonesia. Sehingga, bagi setiap pengunjung akan dapat menyaksikan panorama alam perbukitan yang berpadu dengan pemandangan laut, terlebih lagi bila pada sore hari menjelang matahari terbenam.

Sangat Alami
Terletak di dalam wilayah Desa Adat Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, di kawasan inilah ‘terselip’ pantai Gunung Payung. Pantai ini tergolong sangat alami dengan pasir putih dan berada di antara tebing tinggi dan kawasan sekitarnya merupakan kawasan suci dari Pura Dhang Kahyangan Gunung Payung.  Datang ke pantai ini, serasa pantai ini milik Anda, hanya para surfer yang sering datang ke tempat ini.

Untuk mencapai kawasan Gunung Payung sangat mudah karena sarana jalan menuju lokasi itu cukup baik dan hanya berjarak sekitar 30 kilometer arah selatan dari ibukota Denpasar menuju arah Desa Pecatu, kemudian ke arah Nusa Dua. Bagi yang terbiasa berwisata ke Pantai Pandawa, tentu tak akan kesulitan menemukan lokasi ini karena memang letaknya berdampingan. Untuk mencapai lokasi ini disarankan membawa motor atau kendaraan roda empat yang relatif ‘tinggi’ jika tidak ingin bagian bawah kendaraan menghantam jalan yang cukup bergelombang.

Pada saat ini, kawasan tersebut belum dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata oleh Pemda Badung sehingga di sekitar kawasan Gunung Payung belum ada sarana dan fasilitas untuk kepariwisataan. Pun tidak akan ditemui penjaga tiket ataupun pemungut restribusi parkir. Hanya akan ditemui sebuah warung yang seringkali justru tidak buka yang terletak di area parkir. Pun dengan sebuah bale bengong yang tidak terawat dan penuh coretan yang bisa digunakan untuk bersantai menikmati pemandangan dari atas tebing.

Tangga Curam
Menuju pantai, kita harus menuruni anak tangga yang cukup curam. Menuruni ratusan anak tangga ini mungkin tak terlalu memberatkan, namun lain soal jika nanti harus kembali, akan cukup melelahkan. Sangat disarankan untuk membawa bekal minuman atau makanan kecil karena di pantai sama sekali tak ada warung yang bisa dihampiri untuk mencari pemuas dahaga atau pengganjal perut. Tentu saja dengan catatan menyiapkan tempat ekstra untuk sampah dan jangan sampai sampah kita berserakan dan mengurangi keindahan pantai.

Untungnya, selama perjalanan menuruni tangga, bagian kiri kanannya cukup rindang dengan pepohonan dan semak yang menaungi. Makin ke bawah, maka deru ombak akan semakin nyata terdengar disertai hembusan angin pantai.

Menjejakkan kaki di pantai, mata akan disapa dengan pemandangan pasir putih yang begitu memanjakn. Posisi pantai yang menghadap laut selatan atau Samudra Hindia membuat ombak di sini sangat tinggi sehingga merupakan pantai favorit para surfer. Sedangkan untuk sekadar mandi agaknya perlu dipikirkan dua kali karena selain ombak yang deras, ketiadaan penjaga pantai juga akan menimbulkan risiko tersendiri.
 
Keseluruhan pantai ini diapit oleh tebing-tebing karang yang terjal dan di beberapa titik bisa ditemukan gua karang yang terbentuk secara alami. Namun jika air sedang surut, anda bisa menyusuri tepian pantai sempit untuk mencapai Pantai Pandawa yang memang letaknya bersebelahan. Bongkahan batu karang berukuran raksasa juga terlihat berada di tepi pantai dan menjadi semacam aksen bagi panorama pantai.

Begitu Eksotis
Berada di pantai ini merupakan sesuatu yang sangat bernilai karena masih sangat alami, pemandangan biru air laut, hening dan tidak ada keramaian serta pantai yang bersih sehingga membuat orang sangat nyaman dan privat. Sejauh mata memandang, hanya terlihat pantai dan para surfer di lautan, tidak ada hotel maupun kegiatan bisnis di sini. Satu-satunya bangunan yang ada di sini adalah sebuah bangunan kayu kecil semi permanen yang uniknya di tiang-tiangnya terpajang beberapa benda khas seperti kulit kerang hingga gambar-gambar ala kaum Rasta.
 
Duduk di atas pasir sambil bermain pasir menikmati pemandangan, ataupun yoga merupakan aktivitas paling menyenangkan di sini selain surfing. Berjalan kaki menikmati pasir putih bersih dengan butirannya yang lumayan besar, membaca atau menulis buku, serta memancing juga bisa jadi pilihan. Selain itu, orang juga bisa menikmati kesederhaan penduduk lokal yang melakukan aktivitas mereka di pantai seperti pengumpul bulu babi ataupun petani rumput laut. Pun demikian dengan penggemar fotografi, pantai ini memang sangat pas untuk dijadikan arena bersantai, sambil berfoto-foto sebagai kenangan dan cerita indah.

Tentu saja, eksotisme dari indahnya samudera yang membantang luas sejauh mata memandang dan perbukitan akan semakin nikmat bila disaksikan sore hari ketika sang surya hampir mendekati peraduannya. Semburatan lembayung senja akan kelihatan begitu eksotis dengan paduan deburan ombak samudera dan semilirnya angin perbukitan . Jika ingin melihat keindahan secara menyeluruh, maka Anda bisa naik ke atas perbuktian Gunung Payung dimana pengunjung akan bisa menyaksikan sunset tepat di tengah-tengah samudera

Comments

Popular Posts