Wisata Sejarah di Museum Bung Karno




SOEKARNO, atau akrab dipanggil Bung Karno, mungkin adalah nama yang paling dikenal dalam sejarah berdirinya negara Indonesia. Proklamator sekaligus presiden pertama Indonesia ini tak hanya dikenal dengan visi dan ideologinya yang revolusioner, tetapi juga dikenal karena kharisma, kepiawaiannya dalam berorasi hingga kehidupan pribadinya yang penuh warna.
-----

Peran Bung Karno di masa-masa perjuangan menuju kemerdekaan begitu luar biasa. Tak heran ia merupakan tokoh kaliber dunia yang terus dikagumi dan diidolakan hingga saat ini.

Bagi generasi masa kini, sosok Bung Karno masih bisa dilihat melaui peninggalan-peninggalannya. Peninggalan dari tokoh yang terkenal dengan ideologi Marhaenisme ini menjadi sebuah warisan berharga bagi rakyat Indonesia pada umumnya yang sudah sepatutnya dijaga dan dilestarikan selama negara ini masih berdiri.

Banyak Memorabilia
Salah satunya adalah Museum Bung Karno yang terletak di Banjar Manca Warna, Desa Tampaksiring, Gianyar. Museum yang diresmikan pada 10 November 2011 lalu tersebut menyimpan cukup banyak memorabilia, terutama berupa foto-foto Bung Karno serta beragam benda lain yang berhubungan dengan sang proklamator tersebut.

Museum yang didirikan oleh lembaga The Soekarno Center dan diprakarsai oleh Sukmawati Soekarno Putri bersama Rektor Universitas Mahendradatta  Arya Wedakarna itu memiliki sekitar 150 koleksi foto Bung Karno dan terdiri dari dua lantai di atas lahan seluas 1.000 meter persegi. Di bawah setiap foto diberikan informasi yang cukup lengkap mengenai foto yang bersangkutan dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris.
Foto-foto yang cukup terawat ini sebagian besar berasal dari Yayasan Bung Karno yang juga dipimpin oleh Sukmawati Soekarno Putri. Mencari lokasi museum ini pun tidak sulit karena bangunannya cukup mencolok dengan deretan tiang bendera dan patung Bung Karno berukuran cukup besar di halaman museum.

Nuansa Tempo Dulu
Memasuki museum ini, nuansa tempo dulu sangat terasa melalui ornamen-ornamen seperti gorden dan lampu yang mengesankan masa-masa kejayaan dari Bung Karno, apalagi ditambah dengan alunan musik keroncong yang sayup-sayup terdengar.

Tepat di pintu masuk museum terdapat lambang Garuda Pancasila yang terbuat dari perunggu seukuran tinggi tubuh orang dewasa. Memutari bagian dalam museum, dapat kita lihat foto-foto Bung Karno dalam ukuran besar dalam bingkai bernuansa klasik. Koleksinya cukup lengkap, mulai dari masa remaja Bung Karno, masa-masanya menempuh pendidikan, masa pembuangan, jelang proklamasi hingga masa-masanya menjadi presiden dan saat-saat terakhirnya.
 
Beberapa foto juga termasuk dalam kategori ‘langka’ alias sangat jarang diketahui dan dilihat publik seperti foto bersama seorang wanita marhaen (Dalam biografinya, Bung Karno mengatakan bahwa ia mengambil dan memperoleh ideologi Marhaenisme setelah bertemu melihat seorang petani muda bernama Marhaen, red).

Tokoh-tokoh Dunia
Ada juga foto Bung Karno dengan tokoh terkenal dunia asal Kuba Che Guevara, serta yang mungkin sangat menarik adalah foto Bung Karno dengan aktris Hollywood legendaris, Marilyn Monroe. Terdapat pula foto-foto Bung karno dengan pemimpin-pemimpin dunia pada masa itu seperti John F. Kennedy (AS), Mao Zedong (RRC), Kaisar Hirohito (Jepang) hingga Ho Chi Minh (Vietnam). Sedangkan dari masa para-kemerdekaan terdapat koleksi foto Bung Karno saat menjalani masa pembuangan yakni di Bengkkulu dan pulau bangka.    

Selain itu, banyak juga ditampilkan foto-foto pribadi Bung Karno yang juga hampir tidak pernah muncul di khalayak umum seperti foto-foto Bung Karno dengan orangtuanya, istri-istrinya, dengan anak-anaknya, hingga foto kejadian-kejadian unik seperti saat mobil kepresidenan mogok dan Bung Karno turut pula turun dan melihat kondisi mesin.
 
Ada juga foto yang memperlihatkan Bung Karno sedang bertindak selaku seorang guru dan mengajar anak-anak sekolah dasar. Benda lain yang menarik untuk dilihat adalah koleksi uang kertas bergambar Bung karno yang pernah beredar di Indonesia dengan beragam nilainya.        

Sebagai suvenir, para pengunjung juga bisa memperoleh aneka barang yang berhubungan dengan Bung Karno mulai dari pulpen, pin, stiker hingga buku-buku yang bisa menambah wawasan serta mengenal lebih jauh siapa Bung Karno.

Merancang Sendiri
Kawasan Tampaksiring dipilih menjadi lokasi museum karena dianggap memiliki kedekatan dengan Soekarno. Di desa yang berhawa sejuk itu terdapat Istana Tampaksiring yang merupakan satu-satunya istana dari lima istana kepresidenan yang bangunannya murni Indonesia dan dirancang sendiri oleh Bung Karno yang notabene juga seorang arsitek andal. Sedangkan istana yang lainnya merupakan warisan kolonial Belanda.
Alasan lainnya, jika berkunjung ke Bali, Bung Karno tak pernah melewatkan Istana Tampaksiring sebagai tempat singgah dan menginap. Padahal jika ditelusuri lebih lanjut, Bung Karno juga memiliki fasilitas kamar pribadi di Hotel Grand Bali Beach, Sanur. Namun, Tampaksiring seakan lebih memikat hati sang proklamator.

Maka, lengkaplah jalur Tampaksiring ini bagi yang ingin berwisata sejarah dan menyusuri jejak-jejak Bung Karno di Bali. Tak hanya sebagai sarana menambah wawaan, tetapi lebih jauh juga bermanfaat untuk mempertebal rasa nasionalisme dan kebangsaan kita yang mulai luntur belakangan ini. *

Comments

Popular Posts