Pesona Bukit Jambul, Bukit Berpanorama Indah di ‘Gumi Lahar’
ANGIN yang sejuk segera menghampiri ketika kita berdiri di
area puncak Bukit Jambul. Bukan hanya sekadar itu, tapi mata juga dimanjakan
dengan indahnya pemandangan yang menghampar sejauh mata memandang. Areal
persawahan dan pepohonan yang tumbuh di kawasan perbukitan tersebut, begitu
indah dipandang mata.
-----
Bukit Jambul merupakan sebuah lokasi wisata yang memang
menawarkan pesona panorama alam nan memanjakan mata. Kawasan ini adalah suatu
daerah perbukitan di bagian selatan Kabupaten Karangasem dan terletak tak jauh
dari kaki Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali.
Bukit Jambul persisnya terletak di Desa Adat Pesaban, Desa Nongan, Kecamatan
Rendang, Kabupaten Karangasem.
Terletak 8 km dari Kabupaten Klungkung dan kurang lebih 50
km dari kota
Denpasar, diperlukan kira-kira 60 menit
untuk mencapai tempat wisata ini dari Denpasar. Berbicara lokasi, kawasan Bukit
Jambul sangat mudah ditemukan karena letaknya yang strategis yaitu tepat di
perbatasan antara wilayah Kabupaten Karangasem dengan kabupaten Klungkung.
Untuk mencapai obyek wisata ini dari Denpasar, ada beberapa
jalur yang bisa kita tempuh. Salah satu di antaranya adalah melalui Klungkung.
Dari pusat Kota Semarapura, ibukota Kabupaten Klungkung, kita bergerak ke utara
mengikuti jalur lurus menanjak. Bergerak terus menuju arah utara hingga sampai
di jalur berkelok-kelok ke kanan dan ke kiri dengan lingkungan sekitar
didominasi tumbuhan-tumbuhan salak.
Zaman Belanda
Bukit Jambul merupakan salah satu kawasan wisata yang
relatif populer di Kabupaten Karangasem atau yang sering dijuluki sebagai ‘Gumi
Lahar’. Meskipun nama tersebut bisa menimbulkan kesan kawasan yang kurang subur
atau tandus, namun kenyataannya banyak bagian dari Karangasem yang memiliki pemandangan
menghijau yang indah dan Bukit Jambul adalah satu di antaranya.
Menurut masyarakat sekitar, nama Bukit Jambul pertama kali
dipakai sejak zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Ketika itu disebutkan
seorang pelancong asal Belanda singgah di kawasan tersebut dan terkagum-kagum
dengan pemandangannya yang begitu indah. Saat itu pula, diperhatikannya di
bagian barat bukit terdapat sekumpulan pohon besar sejenis beringin yang
rindang yang dari kejauhan akan tampak seperti sebuah bukit yang memiliki ‘jambul’.
Kenampakan tersebut yang mengawali penamaan wilayah yang sebelumnya tak bernama
ini sehingga kini disebut bukit yang memiliki jambul.
Sepanjang perjalanan, mata sudah dimanjakan dengan hamparan
petak-petak sawah yang bertingkat serta perkebunan cengkeh yang subur berbunga
mengiringi jalanan yang menanjak dan berliku-liku. Memasuki kawasan tersebut, hawa
dingin yang menyejukkan dan panorama perbukitan yang menawan akan menyergap.
Apalagi jika kita memilih waktu di pagi hari untuk berkunjung, maka kabut tipis
masih akan terlihat menyelimuti kawasan perbukitan sebelum akhirnya perlahan
menghilang mengikuti matahari yang semakin terik.
Pagi dan Malam
Pagi hari memang waktu yang paling tepat untuk menikmati
Bukit Jambul karena selain sentuhan kabut tipis dan hawa dingin, matahari juga
belum terlampau terik. Dari atas kita dapat menyaksikan panorama alam yang
terbentuk dari hamparan perbukitan serta lembah dengan perpaduan areal sawah dengan
teraseringnya yang bertumpuk-tumpuk sejalan dengan miringnya areal perbukitan.
Di sebelah timur dapat kita saksikan pemandangan bukit yang
tinggi menjulang di wilayah Kecamatan Sidemen, kemudian di sebelah selatan
dapat juga kita lihat areal persawahan Kabupaten Klungkung serta pemandangan
laut lepas di selatan Klungkung. Dan di kejauhan juga tampak gugusan Pulau Nusa
Penida. Dari puncak bukit ini kita seolah-olah dapat melihat hampir seluruh
wilayah Pulau Bali dengan lekukan-lekukan
jalan sangat nampak.
Jika kebetulan singgah di malam hari, maka pemandangan nan
hijau akan berganti dengan panorama lampu beraneka warna yang berkedip-kedip. Hamparan
lampu-lampu akan sangat nampak di tempat ini dan jangan heran bila malam hari
pun, akan banyak ditemui para pelancong yang sengaja menikmati keindahan
pemandangan malam ataupun sekadar singgah untuk melepas lelah.
Maklum, Bukit Jambul telah dikenal sebagai daerah
persinggahan wisatawan yang berkunjung ke Bali,
terutama wisatawan yang hendak mengunjungi Pura Besakih. Karena tempat ini
berada tepat di sebelah selatan daerah perbatasan Kabupaten Karangasem dengan
Kabupaten Klungkung, maka bila kita hendak ke Besakih melalui Klungkung maka
secara otomatis kita akan melalui Bukit Jambul. Banyak para pemedek Pura Besakih sehabis sembahyang
datang dan bersantai sejenak merasakan indahnya panorama alam di tempat ini
sembari menikmati sesajen yang mereka haturkan.
Berjalan Kaki
Di sekitar obyek wisata ini pula tersedia rumah-rumah makan
kecil dan restoran. Rumah makan terletak tidak jauh dari puncak bukit, cukup
berjalan kaki, maka kita akan sampai. Rumah makan tersebut menyediakan berbagai
macam makanan dan minuman dengan berbagai pilihan menu. Sedangkan jika ingin
menikmati fasilitas yang lebih ‘wah’, terdapat pula sebuah restoran letaknya
sedikit lebih jauh yakni dengan berkendara sekitar 1 km. Selain makanan,
restoran ini juga menyajikan keindahan panorama indah perbukitan tak akan lepas
dari pandangan.
Bagi yang ingin mencari oleh-oleh, salak bisa menjadi
pilihan tepat. Kabupaten Karangasem memang sangat dikenal sebagai penghasil
buah salak berkualitas di Bali, oleh sebab itu
tidak lengkap rasanya jika berkunjung ke Karangasem terutama ke Bukit Jambul
tidak menikmati buah asam-manis dengan kulit berduri ini. Sebagai oleh-oleh,
buah salak banyak dijual oleh warga setempat di pinggir-pinggir jalan. Selain
buah salak, jika tepat saat musimnya durian juga layak menjadi oleh-oleh Anda
setelah berkunjung ke Karangasem.
Sebagai sebuah kawasan yang menawarkan keindahan daerah
perbukitan sebagai jualan utamanya, fasilitas yang ada di Bukit Jambul cukup
memadai. Kawasan yang berada di jalur strategis ini juga memberikan keuntungan
tersendiri. Jika bisa dikelola dengan baik, maka bukan tak mungkin kawasan ini
bisa menjadi trade mark kawasan
wisata di Bali Utara serta sebagai corong terdepan wisata Karangasem dan bisa
membuka jalan bagi kawasan-kawasan wisata lain yang belum mencuat di kabupaten
tersebut. *
Comments
Post a Comment