Lezat, Empuk dan Gurih Ayam Guling



   
KULINER atau masakan Bali sangat identik dengan babi guling yang seolah menjadi primadona dalam khasanah kuliner di Bali. Tetapi tidak semua orang dapat menikmati lezatnya kuliner yang satu ini karena bahan dasar daging babi yang bagi sebagian orang haram untuk dikonsumsi. Namun kini, lezatnya citarasa daging panggang yang berpadu dengan khasnya bumbu Bali dapat dinikmati semua orang dari semua kalangan dalam menu ayam guling
------------

Daging ayam ternyata juga bisa diolah serupa dengan cara mengolah babi guling sehingga bisa menjadi alternatif bagi para pecinta kuliner yang ingin mencicipi kuliner khas Bali tetapi tidak diperbolehkan menyantap masakan yang mengandung daging babi.

Daging ayam menurut beberapa kalangan kuliner memiliki karakter yang memungkinkan untuk diolah dengan berbagai cara dan dalam bentuk apapun mulai dari kukus, rebus, goreng, hingga diguling dengan tambahan berbagai jenis bumbu. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki kuliner yang menggunakan bahan dasar daging ayam ini.
    
Menu Andalan
Salah satu tempat di Denpasar yang menyajikan menu tersebut adalah Warung Paon yang berlokasi di kawasan Jalan Drupadi, Renon, Denpasar. Di rumah makan yang sebagian besar interiornya berbahan dasar bambu dan berkesan asri ini, ayam guling disajikan sebagai menu andalan untuk menarik konsumen.

“Kami ingin menyajikan masakan yang bisa dinikmati oleh semua kalangan,” tutur Sudartama, pemilik sekaligus pengelola dari Warung Paon saat ditanya bagaimana awalnya ia menyajikan ayam guling sebagai menu andalan rumah makannya.

Menurut pria asal Karangasem ini, awalnya menu ayam guling merupakan resep yang biasa ia buat bersama sanak saudaranya saat ada acara keluarga atau kumpul-kumpul di rumah. “Jadi bisa dibilang ayam guling adalah menu keluarga kami,” katanya menambahkan.

Lambat laun, kelezatan ayam guling tersebut mulai tersebar dari mulut ke mulut sehingga menerima pemesanan ayam guling tersebut untuk berbagai acara dan keperluan ritual keagamaan. Hal ini menimbulkan niatnya untuk mengembangkan ayam guling ini sebagai sebuah usaha rumah makan sehingga ia dan seorang adiknya yang berperan sebagai juru masak, memutuskan untuk membuka Warung Paon.

Proses Memasak  
Proses memasaknya tidak jauh beda dengan pengolahan babi guling. Ayam satu ekor utuh yang telah dicuci bersih dikeluarkan isi perutnya dan diisi dengan aneka rupa bumbu dan rempah-rempah yang disebut basa genep. Untuk ayamnya, Sudartama menggunakan jenis ayam kampung karena menurutnya menghasilkan ayam guling yang lebih nikmat dibandingkan menggunakan jenis ayam ras atau ayam negeri.

Selanjutnya, perut ayam dijahit agar bumbu yang telah dimasukkan ke dalam perut ayam tidak keluar dan  kemudian dipanggang atau diguling di atas bara yang dihasilkan dari serabut kelapa. “Penggunaan serabut kelapa ini berperan dalam aroma khas dari ayam guling ini,” kata Sudartama.

Proses penggulingan ini memakan waktu 2 jam hingga daging ayamnya matang merata hingga ke dalam, berwarna kecoklatan dan bumbunya meresap ke dalam daging dengan sempurna. Saat disajikan, ayam guling yang berwarna kecoklatan berminyak dan beraroma khas dijamin akan membangkitkan selera untuk segera menikmatinya.

Penggulingan ayam selama jangka waktu 2 jam tersebut, menurut Sudartama, juga sangat pas untuk membuat daging ayam menjadi empuk. “Jika terlalu lama diguling, daging ayam bisa menjadi keras dan alot walaupun kulitnya menjadi renyah,” jelasnya seraya menambahkan, hingga kini ia mengaku masih mencari cara agar mendapatkan kulit yang renyah seperti babi guling sekaligus tekstur daging yang empuk.

Menggugah Selera
Soal rasa, gurihnya daging ayam yang telah diresapi bumbu khas Bali yang bernuansa pedas dengan paduan aroma khas yang menggugah selera dijamin akan membuat lidah bergoyang. Sangat cocok disantap dengan sepiring nasi putih hangat.

Selain itu, di Warung Paon biasanya ayam guling ini disajikan dengan beberapa menu pelengkapnya seperti sayur pakis, sambal matah, serapah serta menu spesial pepes pisang batu. “Menu pelengkap ini kita sengaja buat berbeda dibandingkan tempat lain,” tambah Sudartama yang juga menggeluti usaha lain di bidang konfeksi ini.

Menyangkut harga, dengan merogoh kocek Rp 60-an ribu, orang sudah bisa menikmati seekor ayam guling yang cukup untuk dinikmati 3-4 orang bersama-sama rekan dan keluarga atau bisa juga dengan memesan menu paket untuk satu orang yang harganya tak sampai Rp 20 ribu. Cukup terjangkau untuk menikmati sajian unik nan lezat dengan suasana yang nyaman.

Comments

Popular Posts