Jadi Buruan, Apakah Bitcoin Adalah Tambang Emas Baru?
Siapa yang kini tidak mengenal bitcoin? Cryptocurrency atau yang juga disebut mata uang kripto ini sempat menghebohkan dengan nilainya yang melesat. Tapi, apa sih sebenarnya Bitcoin sehingga begitu mencuri perhatian? Apakah Bitcoin adalah tambang uang baru?
Sesuai namanya, Bitcoin bisa berfungsi sebagai mata uang digital. Artinya, Bitcoin atau contoh lain Altcoin adalah tidak berwujud layaknya uang secara fisik. Namun demikian, dengan teknologi enkripsi canggih dan apa yang disebut blockchain, Bitcoin hari ini jadi sangat terjamin keamanannya.
Sejarah Panjang
Sebelum booming seperti sekarang, sebenarnya mata uang digital sudah eksis relatif lama. Bahkan sejak dekade 1990 an. Sebelumnya telah hadir mata uang B-Money hingga Bit Gold yang sebenarnya punya konsep serupa.
Bahkan Pada 1983, David Chaum seolah ahli kriptografi AS sudah menggunakan uang elektronik e-cash. Hanya saja seiring perjalanan, bitcoin jadi yang terdepan (1 ).
Dengan sistem keamanan mumpuni, bitcoin mampu menjadi uang digital dengan sistem transaksi nyaris sempurna. Menjadikannya mata uang yang tidak kenal batas-batas negara dan teritori.
Pencipta Misterius
Menariknya, meski terus menanjak kepopulerannya dan jadi sarana transaksi banyak orang, penemu bitcoin masih misterius. Mata uang yang dilambangkan dengan kepingan uang logam ini hanya diketahui tercipta oleh Satoshi Nakamoto. Nama yang merupakan nama samaran (2).
https://coincentral.com/wp-content/uploads/2017/11/anonymous-bitcoin-wallets.png
Lebih misterius lagi, meskipun publik dan berbagai negara mencoba untuk mengetahui identitas asli Nakamoto, masih belum terpecahkan sampai sekarang. Bahkan masih belum jelas, nama tersebut mewakili individu atau kelompok.
Yang jelas, Nakamoto diketahui ‘menghilang’ dan tidak pernah terdengar sampai saat ini. Meskipun begitu, diperkirakan ia menghilang dengan membawa 1 juta keping Bitcoin.
Sangat menarik untuk menelusuri sosok pencipta Bitcoin tersebut. Dalam sebuah forum sesuai dengan namanya ia pernah mengatakan bahwa ia berasal dari Jepang. Namun tentu dengan kelihaiannya, alamat Ip-nya sama sekali tidak terlacak jadi tidak bisa dipastikan pengakuannya benar atau tidak.
Akhirnya, bermacam spekulasi dan teori hingga rumor pun menyelimuti Sakamoto atau siapapun namanya. Mungkin kini namanya sudah jadi semacam urban legend bagi para cyberpunk dan pegiat uang digital dunia.
Salah satu yang cukup mendapatkan perhatian, bahwa tidak ada orang yang benar-benar bernama Satoshi Nakamoto di Jepang sana. Dalam bahasa Jepang sendiri Satoshi berarti kebijaksanaan ataupun alasan, sedangkan Nakamoto dapat diartikan sebagai sumber pusat.
Tak kalah bikin geger, CEO Tesla Elon Musk secara yakin mengungkapkan sosok asli Satoshi Nakamoto. Ia percaya dengan teori yang berkembang, bahwa pakar cryptocurrency itu adalah Nick Szabo (3).
"Dia (Szabo) tampaknya menjadi orang yang lebih bertanggung jawab atas ide-ide di balik bitcoin daripada orang lain," - Elon Musk dikutip dari Business Insider
Awal kemunculan
13 januari 2009, Bitcoin secara resmi meluncur dengan harga awal Bitcoin US$0,0008 per keping. Setahun setelahnya, mata uang digital ini resmi jadi alat barter, dengan transaksi pertama melibatkan dua loyang pizza.
Saat itu, Ilmuwan komputer, Laszlo Hanyecz membeli dua loyang Pizza dari toko Papa John’s Pizza.
JIka menggunakan nilai bitcoin saat itu, dua loyang Pizza tersebut harus ditebus dengan 10 ribu keping bitcoin. Namun, jika melihat perkembangannya, di masa kini nilai dari 10 ribu Bitcoin bisa bernilai lebih dari US$674 juta (4). Luar biasa!.
Sejak itu pula, harga Bitcoin terus mengalami perkembangan signifikan. Berbagai perusahaan dan platform mulai menjadikan Bitcoin sebagai mata uang resmi.
Contohnya, Microsoft, Wordpress dan Tesla yang jadi salah satu pelopor penggunaan mata uang digital ini. Hasilnya, makin banyak perusahaan raksasa juga turut mengadopsi Bitcoin sebagai mata uang. Tak heran pula, nilainya kian hari kian meningkat.
Perkembangan Bitcoin
Periode Awal
Saat rilis pertama kali pada 2009, Bitcoin berharga $0. Setelah 1 tahun rilis, dengan semakin banyak investor dan ketertarikan oleh dunia perdagangan digital dan game, harga di bawah 1 sen. Hingga pada tahun 2011, Bitcoin berhasil mendapatkan harga $1.
2011 menjadi tahun mulai berkembang pesatnya bitcoin. Contohnya pada Juni 2011, nilai Bitcoin meroket hingga 3.200%. Namun peningkatan itu juga diikuti penurunan dimana harga Bitcoin pada bulan November 2011 kembali di angka $2.
Tahun berikutnya, Perkembangan harga Bitcoin masih merangkak namun pada bulan Mei hingga Agustus 2012, harga Bitcoin terus meningkat dari $4.8 menjadi $13.20.
Periode Bubble Prices
Di tahun-tahun berikutnya, Bitcoin mengalami dua kali bubble prices atau gelembung keuangan. Ini artinya ada perdagangan dalam volume besar dengan harga yang berbeda dengan nilai intrinsiknya.
Pertama kali Bitcoin mengalami gelembung ekonomi pada bulan April, ketika Bitcoin memiliki nilai sebesar $220 dan kemudian turun hingga $70 dalam dua pekan. Gelembung ekonomi kedua terjadi saat akhir tahun 2013. Saat itu, harga Bitcoin sedang meroket hingga mencapai $1.156, tetapi tiga hari setelahnya nilai Bitcoin turun hingga $760.
Setelah kejadian dua bubble prices ini, perkembangan harga Bitcoin semakin menurun dan bahkan menyentuh harga terendah mereka, $315 pada awal tahun 2015.
Periode Peningkatan Pesat
Setelah melewati penurunan harga di tahun 2016, nilai harga Bitcoin kembali bersinar dengan meningkat ke harga $20.089 pada Desember 2017. Meskipun dalam kenaikan tersebut banyak peneliti yang menyebut itu akibat manipulasi harga lewat perdagangan volume besar serta manipulasi harga cryptocurrency.
Periode Pandemi Covid-19
Masa pandemi banyak menghantam sektor perekonomian dunia. Banyak negara harus menghadapi kelesuan perekonomian.Bisnis global macet dan para investor menyimpan uangnya.
Namun demikian ternyata mata uang digital justru mencapai puncak kejayaannya nilainya meningkat pesat dan transaksinya juga sangat aktif. Banyak yang mengibaratkan cryptocurrency mendapatkan rebound dari kondisi ini.
Periode 2020-2021, pasar dibanjiri oleh transaksi jual-beli crypto oleh para investor dan trader di seluruh dunia. Hasilnya pada akhir tahun 2020 hingga awal tahun 2021, peningkatan harga Bitcoin berhasil mencapai 224% (5).
Kemudian dalam bulan-bulan berikutnya, Bitcoin berhasil mencapai harga tertingginya sepanjang sejarah. Satu keping Bitcoin dihargai sebesar $64.804 pada 14 April 2021. Jadi dalam momen ini, Harga sekeping Bitcoin berapa rupiah? Tak kurang Rp.939.993.000.
Masa depan Bitcoin dan cryptocurrency
Dengan berbagai fakta-fakta menariknya, tidak bisa dipungkiri bahwa Bitcoin dan mata uang digital lain akan banyak merubah dunia. Sistem serba digital ini berpotensi menciptakan ekonomi ‘jenis’ baru yang tak selalu berkaitan dengan perbankan.
Penulis buku ‘rich dad, poor dad’ sekaligus investor ulung Robert T Kiyozaki misalnya, menyebut bahwa mata uang kripto berjalan ke arah yang baik. Kiyosaki melihat Bitcoin sebagai investasi dengan keuntungan terbesar (6).
“Dengan penurunan dollar AS, Bitcoin emas dan perak adalah investasi terbaik,”
Robert T. Kiyozaki
Hal tersebut dikatakan Kiyozaki melalui twitter pribadinya selepas harga Bitcoin mencapai nilai tertingginya sepanjang sejarah, pada April 2021.
Belum lagi fakta bahwa pendiri dan pemilik Tesla dan Space X Elon Musk punya harta bitcoin hampir USD 2 miliar atau sekitar Rp 28,61 triliun hingga akhir 2021. Hal tersebut menjadikan Musk disebut sebagai pemilik Bitcoin terbesar di muka bumi.
Musk juga rajin membagikan kicauannya tentang mata uang kripto tersebut dan secara tidak langsung turut mengerek harganya.
Sedangkan menurut data dari Bitcoin Treasuries, sebagai perusahaan yang mengakomodasi Bitcoin sebagai sarana pembayaran, Tesla saat ini memegang sekitar 43.200 BTC.
Hal tersebut menjadikannya perusahaan sebagai investor Bitcoin terbesar kedua yang telah diidentifikasi setelah perusahaan MicroStrategy Michael Saylor. MicroStrategy sendiri mengumpulkan total 125.000 BTC pada 31 Januari.
Tren Menurun di Awal 2022
Namun demikian, memasuki awal tahun 2022 Pergerakan harga uang kripto seperti Bitcoin, Dogecoin dan Ethereum adalah dalam tren menurun. Hal ini bisa saja membuat banyak investor merugi.
Harga Bitcoin terus dalam tren penurunan setelah sempat menyentuh rekor tertinggi pada tahun lalu. Investor dan spekulan banyak yang mengambil antisipasi, dengan melakukan pengurangan sejumlah stimulus ekonomi global dan pasar global setelah pandemi Covid-19.
Bloomberg Galaxy Crypto Index misalnya telah mencatat harga uang kripto telah turun 45%. Hal ini terjadi sejak menyentuh harga tertinggi sepanjang masa pada November.
Co-founder Blockchain Ethereum Vitalik Buterin punya pandangan pada hal tersebut. Musim dingin (tren harga turun) menurutnya adalah saat ketika banyak dari aplikasi tersebut jatuh.
Dilanjutkannya, Anda dapat melihat proyek mana yang benar-benar berkelanjutan dalam jangka panjang, baik dalam model mereka maupun dalam tim dan orang-orang mereka.
Dia juga menambahkan bahwa musim dingin kripto juga dapat membantu mereka yang sedang membangun proyek di kripto untuk fokus pada peningkatan teknologi (7).
Bitcoin di Indonesia
Meski masih kerap menimbulkan kontroversi dan banyak pertanyaan dari sisi legalnya, pemerintah Indonesia akhirnya memberikan izin perdagangan mata uang digital atau cryptocurrency di Indonesia.
https://images.bizlaw.id/gbr_artikel/aset-kripto_3.webp
Terdapat sebanyak 229 cryptocurrency kini bisa beroperasi dan bisa diperdagangkan di dalam negeri. Izin tersebut dikeluarkan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) seiring dengan terbitnya peraturan Bappebti.
Bitcoin dalam perdagangan internasional biasanya dipergunakan sebagai alat pembayaran jual beli online, namun bitcoin bukan merupakan mata uang virtual dan juga bukan alat pembayaran yang sah di Indonesia.
Dalam Penjelasan Pasal 202 Peraturan Bank Indonesia Nomor 23/6/PBI/2021 tentang Penyedia Jasa Pembayaran (“PBI 23/2021”) dinyatakan bahwa Bitcoin, BlackCoin, Dash, Dogecoin, Litecoin, Namecoin, Nxt, Peercoin, Primecoin, Ripple, dan Ven adalah contoh dari virtual currency (8).
Dengan demikian, uang Kripto termasuk Bitcoin adalah tidak bisa diganggu lagi sebagai salah satu jenis Investasi yang diakui oleh perundangan. Meskipun belum resmi diakui sebagai mata uang. Dan masih banyak pertanyaan apakah Bitcoin halal atau haram.
Resiko Bitcoin
Sebagai evolusi baru di bidang ekonomi, Bitcoin bukannya tanpa resiko. Banyak kasus dimana angin segar karena investasi pada Bitcoin justru berujung buntung.
Selain itu, kemudahan dan keberadaannya sebagai mata uang digital, amat mungkin dijadikan sarana kriminalitas. Misalnya pencucian uang.
Dalam publikasi United States House Committee on Small Business contohnya. Dalam laporannya Bitcoin dapat menimbulkan celah bagi kriminalitas untuk melakukan tindak pidana pencucian uang dan transaksi-transaksi ilegal lainnya (9).
Bitcoin juga sempat digunakan sebagai alat pembayaran pada sebuah situs web ilegal bernama Silk Road yang beroperasi mulai dari bulan Februari 2011 hingga Oktober 2013.
Akhir Kata
Dapat dipahami bahwa Bitcoin adalah jenis uang krypto yang perkembangannya paling pesat belakangan. Apalagi melihat perkembangannya yang luar biasa dalam tahun-tahun terakhir. Meski demikian juga banyak resiko yang juga harus dipahami para calon investor Bitcoin.
https://www.kreditpintar.com/education/perkembangan-harga-bitcoin
https://www.thesun.co.uk/wp-content/uploads/2021/05/VP-GRAPH-BITCOIN.jpg
https://www.hukumonline.com/klinik/a/legalitas-bitcoin-menurut-hukum-indonesia-lt5a1e13e9c9fc4
Comments
Post a Comment